26 March 2012

Cinta Lewat Dua Per Tiga Malam

Bismillahirrahmanirrahim

Di saat itu
Saat bulan tumpang berteduh di balik awan
Tiada lagi bintang kelihatan
Saat ada air mata sedu-sedan
Penghujung dua per tiga malam
Cuma ada aku dan Tuhanku

Sedangkan Tuhanku sudi turun ke langit dunia
Tega aku membiarkan
Hati merindu
Jiwa membisu
Walhal sudah lama diseru
Lewat ayat-ayat cinta tujuh puluh tiga
Kurungan satu dan dua


[Penghargaan gambar di sini.]



Kalau Tuhan sudi turun ke langit dunia, apa kita tidak sudi memutuskan masa tidur untuk bertemu dengan Dia. - Ukhti Syafa

Adakah saat terjujur manusia bila dia melagukan pengaduan, rintihan, dosa-dosa dia pada Tuhan? - Ukhti Umairah.



Nota Hujung Kalam 1 : Tahukah kau hati ini akan merintih kerinduan pada Tuhan saat kau makin jauh dari rahmatNya, mengapa engkau yang bernama tuan punya hati pula yang tega membiarkan ia keperitan menahan rindu? Nyata hidung tinggi!

Nota Hujung Kalam 2 : Mungkin aku sendiri yang kurang kreatif dalam menyalurkan rasa cinta kan? Mulakan dengan sedikit, dua rakaat tahajud mungkin. Lalu diselang-selikan dengan zikir dan bacaan kalam cinta. Jazakillah Umairah, memang terkena pada batang hidung sendiri. Cinta lewat dua per tiga malam itu sudah lama dimakzulkan. Sadis!


No comments: